Selasa, 12 Maret 2019

Hatur Nuhun 🙏



Terima kasih Tuan karena sempat mengisi hari-hariku selama kurun waktu yang tidak seberapa ini, Terima kasih sudah melambungkanku jauh ke awan, berputar-putar sejenak, lalu terhempas ke jurang dengan semua rangkaian katamu. Terima kasih sudah menjadi pembelajaran untuk diriku, bahwa jangan terlalu mudah percaya pada ucapan manusia. 

Sedih ?
Pertanyaan jenis apa itu ?
Aku tidak sedih tuan, sama sekali tidak. Aku hanya kecewa, kecewa yang teramat sangat kepadamu.
Aku tidak sedih kau tinggalkan tuan. Aku hanya kecewa kau pergi begitu saja tanpa sedikitpun penjelasan. Aku kecewa, kisah kita yang diawali dengan baik-baik, dan alangkah baiknya juga jika kita akhirinya dengan baik-baik pula. Tapi ini tidak, kau menghilang begitu saja.

Menangis ?
Awalnya aku ingin menangis sekencang-kencangnya tuan, tapi maaf kurasa tangisku terlalu berharga untuk orang yang tak punya hati dan perasaan sepertimu. Aku sadar betul bahwa tidak ada manusia yang sempurna, begitu juga dengan kita. Aku sedaya upaya mencoba memaklumi dan menerima kekuranganmu, tapi maaf untuk "ketidakjujuran" "ketidaksetiaan" sulit bagiku untuk memakluminya.

Marah ?
Bohong rasanya jika aku berkata tidak, tapi rasanya hanya buang-buang energi jika aku harus marah padamu, mencaci maki atau bahkan melontarkan semua anggota kebun binatang kepadamu. Sama sekali tidak ada gunanya bukan. Biarlah sang pencipta yang membalas semua perbuatanmu. 

Lalu, apa yang kurasakan saat ini ?
Lega ... lebih tepatnya aku bersyukur karena sang pencipta yang telah menjawab doa-doaku selama ini, maaf jika sebelumnya selama ini aku sempat mengucapkan namamu didalam doaku. Ternyata Sang pencipta masih menyayangiku dan menjauhkanku dari hal-hal buruk sebelum kita lebih jauh melangkah. Semoga di masa yang akan datang aku tidak dipertemukan dengan orang sepertimu Tuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar