Jumat, 25 Mei 2012

adakah ini salahku sendiri ? (introspeksi diri)

Dipusingkan dengan segala sesuatu mengenai skripsi tidak menyurutkan saya untuk memikirkan tentang hal lain, ceile :P  hal yang akhir-akhir ini yang secara tidak langsung jadi kepikiran adalah jeng jeng jeng apalagi klo bukan "status single yang selama ini disandang dan tak pernah dilepas" mengapa setiap orang-orang disekitarku bertanya dan menjawabnya dengan jujur eh mereka pada gak percaya dan kututup pertanyaan mereka dengan nyengir kuda :D bawa muka bele aja udahlah. mungkin mereka aneh kali yah dizaman yang udah super canggih kayak sekarang dan tepatnya di tahun 2012 ini masih ada orang-orang seperti saya tersisa di muka bumi. jujur terkadang saya juga pilu kalo memikirkan hal ini, salahnya dimananya yah, adakah semua ini salah saya sendiri ? dengan umur yang mulai mendekati 22 tahun, mungkin saya adalah satu-satunya makhuk langkah yang tak kan ditemui didaerah-daerah lain di indonesia :P bisa jadi mungkin ini semua berawal dari kesalahan yang kubuat sendiri  (mengakui lebih baik kayaknya)

pertama : saya bukanlah gadis yang memiliki keluarga yang utuh, saya adalah seorang gadis yang kehilangan sosok seorang bapak sejak duduk di kelas 3 SMP. hal ini mungkin yang membuat saya berbeda dari gadis-gadis lainnya. ketiadaan sosok bapak mungkin membuat ibu lebih protektif terhadap gadis kecilnya. dan saya percaya semua yang ibu lakukan adalah untuk kebaikan anaknya. ibu mana yang tak khawatir terhadap hal-hal yang mungkin saya bisa merusak masa depan gadis kecilnya. yah maraknya sex bebas yang terjadi di lingkungan sekitar jelas menambah kekhawatiran seorang ibu. dan saya jelas mengerti itu :)

kedua : saya bukanlah gadis yang terlahir dari kalangan keluarga berada, yang apa-apa serba punya dan hanya tinggal minta saja. jadi keinget jaman-jaman sma disaat lebaran tiba, mungkin kebanyakan teman-teman sibuk dengan baju baru tapi tidak dengan saya, baju lebaran tak kan ada jika tak ada yang membelikan. ibu sudah cukup terbebani dengan kebutuhan hidup sehari-hari dan lagi-lagi saya jelas mengerti itu. tapi alhamdulillah setelah bisa mendapatkan uang hasil keringat sendiri, saya bisa membeli apa yang saya inginkan yang tentunya dengan budget yang bisa dijangkau, misalnya T-shirt, yah itu adalah baju kebangsaan saya :P bukan gak mau beli baju yang lebih bagus, terkadang budget menjadi kendalanya, yah penghasilan itu bukan untuk dihabiskan, tapi nabung jauh lebih diutamakan. mungkin hal ini adalah salah satu sebabnya mengapa tak ada lawan jenis yang melirik saya, yah saya gak hobi ma dandan dan gak hobi pake baju aneh-aneh layaknya gadis diluaran sana. (padahal emang tampang yang pas-pasan).

ketiga : saya adalah salah satu makhluk aneh yang gak hobby kenal-kenalan ma orang yang tidak dikenal. menurut survei teman-teman terdekat faktor ketiga ini adalah penyebab saya tak kunjung double dan tetap setia dengan status single :P yah setiap ada yang ingin mengenal lebih dekat sosok saya dengan cara sms"an atau telpon"an saya selalu menghindarinya. pertama dan yang utama gak suka terima telpon,apalagi telpon dari orang yang tidak dikenal, kedua buang-buang pulsa, ketiga : entar penghuni rumah pada curiga tumben megang HP gak lepas, karena penghuni rumah tau jelas kalo HP ini jarang sekali berbunyi :D 

keempat : mungkin percuma, jika hanya berdoa namun tidak dibarengi dengan usaha. semua orang pasti berdoa agar dipertemukan dengan jodoh yang baik, dan munafik jika saya mengatakan bahwa saya tidak seperti mereka. saya juga berdoa meminta kepada yang maha kuasa agar dapat dipertemukan dengan right man in the right place, tapi tak pernah ada usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan itu. sah-sah aja sih  single kalo kayak gini ceritanya :P

kelima : saya bukan gadis berkerudung yang banyak diminati lawan jenismenurut pengamatan saya dengan menyebarkan beberapa kuesioner kepada lawan jenis (hahahah, penelitian kualitiatif kali pake kuesioner segala) pengamatan membuktikan bahwa sebagian besar lawan jenis itu cenderung menyukai gadis berkerudung. menurut salah satu teman kampusku yang berjenis kelamin lelaki mengatakan bahwa gadis itu terlihat jauh lebih cantik jika menggunakan kerudung, dan lelaki mana sih yang gak suka liat gadis sholehah. bagaimana dengan anda ? yah saya memang setuju dengan pendapat gadis sholehah, tapi menurut pandangan saya kerudung jaman sekarang itu bukan menandakan bahwa ia seorang gadis sholehah, tetapi melainkan hanya sebagai tren semata. saya mungkin tidak berkerudung dan mungkin lebih tepatnya tidak menutup aurat, tapi saya tau batas-batas larangan ajaran agama saya. buat apa kalo menggunakan kerudung tapi melakukan hal-hal yang diluar batas ajaran agama, misalnya ni : gandengan tangan, pelukan,  dan pacaran yang melampaui batas. jelas tak ada didalam surat manapun di dalam Al - Qur'an  yang menghalalkan aktifitas ini bukan !

keenam : saya bukanlah gadis yang terlihat lemah dan manja, terbiasa melakukan segala sesuatu sendiri dan tidak hobby menyusahkan orang lain, bisa jadi ini sebabnya. karena kebanyakan gadis diluaran sana, dan yang punya pasangan pastinya lebih bersikap manja (dan lawan jenis menyukai yang seperti itu), kemana-mana minta dijemput, minta diantar, minta ditemani. sedangkan saya adalah kebalikan dari itu semua. maklum sudah terbiasa sendiri kemana-mana dan tak ingin menyusahkan orang lain apalagi menyusahkan teman.

mungkin saya butuh perubahan :D


disaat kuliah yang sudah semakin keujung, mulai dah dihujani dengan pertanyaan yang kedengarannya sedikit menggelikan,  dari kalangan ibu-ibu pastinya dan pertanyaannya adalah :
pertanyaan : "eiiiy, entar lagi siaplah yah kuliahnya, kapan married ?"
dan saya menjawab : heheheh, belum kepikiran (sambil nyengir kuda, padahal dalam hati menggerutu, jangankan married, cowok aja lom pernah punya, siapa yang mo diajakin  married  coba ((bingung sendiri))

Selasa, 22 Mei 2012

galau pun bertahap


Semua hal dalam hidup ini emang udah diatur ma Allah swt secara bertahap, step by step lah katakan. kalau kemarin merasakan yang namanya galau seminar sekarang malah merasakan yang namanya galau revisi. alhamdulillah seminar berjalan lancar, nervous dikit biasalah yah :P ditertawakan ma dosen juga gak masalah lah yah asal gak perlu seminar ulang aja udah syukur. berhubung seminar itu menguras emosi dan juga menguras dana saya lebih memilih untuk mengikuti apa kata dosen saja lah. walaupun akhirnya merasakan kebingungan yang teramat sangat. gimana gak bingung coba setelah seminar ternyata usulan penelitian saya hampir 70% harus dirombang termasuk kerangka teori yang sama sekali gak bisa dipake. judul disuruh rubah secara tidak langsung isi didalam berubah juga. apa boleh buat, dan mau tidak mau saya menerimanya dengan lapang dada. yah emang jalan untuk menyudahi kuliah ini tidaklah mudah. berharap selalu diberikan kemudahan dalam segala hal oleh Allah swt sajalah :)